Kamis, 19 Maret 2009

Seni dan Budaya

Keanekaragaman Seni dan Budaya Banyumas

Aksimudha

Adalah kesenian bernafas Islam yang tersaji dalam bentuk atraksi Pencak Silat yang digabung dengan tari-tarian dengan iringan terbang/genjring. Pertunjukan Aksimudha dilakukan oleh delapan penari pria. Aksimudha pernah berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas dan saat ini masih dapat ditemukan di wilayah Kecamatan Wangon.

Angguk

Yaitu kesenian bernafaskan Islam yang tersaji dalam bentuk tari-tarian dengan iringan terbang/genjring. Dilakukan oleh delapan orang pemain, & pada bagian akhir pertunjukkan para pemain Intrance / Mendem. Saat ini Angguk bisa ditemukan wilayah Kecamatan Somagede.

Aplang atau Daeng

Kesenian yang serupa dengan Angguk, pemainnya terdiri atas delapan wanita. Saat ini Angguk bisa ditemukan wilayah Kecamatan Somagede.

Begalan

Adalah seni tutur tradisional yang digunakan sebagai yang digunakan sebagai sarana upacara pernikahan, propertinya berupa alat-alat dapur yang masing-masing memiliki makna-makna simbolis yang berisi falsafah jawa & berguna bagi kedua mempelai dalam mengarungi hidup berumah tangga.
Begalan menggambarkan peristiwa perampokan terhadap barang bawaan dari besan (pihak mempelai pria) oleh seorang begal (perampok). Dalam falsafah orang Banyumas, yang dibegal bukanlah harta benda, melainkan bajang sawane kaki penganten nini penganten (segala macam kendala yang mungkin terjadi dalam kehidupan berumah tangga pada mempelai berdua).
Begalan dilakukan oleh dua orang pria dewasa yang merupakan sedulur pancer lanang (saudara garis laki-laki) dari pihak mempelai pria. Kedua pemain begalan menari di depan kedua mempelai dengan membawa properti yang disebut brenong kepang. Dalam pementasannya, kedua pemain menari diiringi gending-gending banyumasan yang disajikan menggunakan perangkat gamelan. Hingga saat ini Begalan masih tumbuh dengan subur di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas.

Bongkel

Musik Traditional yang mirip dengan Angklung, hanya terdiri atas satu buah Instrument dengan empat bilah berlaras slendro, dengan nada 2 (ro), 3 (lu), 5 (ma), 6 (nem). Dalam pertunjukkannya Bongkel disajikan gendhing - gendhing khusus. Bongkel hanya tumbuh dan berkembang di Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati.

Buncis

Yaitu perpaduan antara seni musik & seni tari yang disajikan oleh delapan penari pria. Dalam pertunjukkannya diiringi dengan perangkat musik Angklung. Para pemain buncis selain menjadi penari juga menjadi pemusik & vokalis. Pada bagian akhir sajian para pemain Buncis Intrance atau mendem. Buncis hanya hidup di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede.

Calung

Yaitu perangkat music khas Banyumas yang terbuat dari bambu wulung mirip dengan gamelan jawa, terdiri atas gambang barung, gambang penerus, dhendhem, kenong, gong & kendang. Dalam penya-jiannya calung diiringi vokalis yang lazim disebut sinden. Aransemen musikal yang disajikan berupa gending-gending Banyumasan, gending gaya Banyumasan, Surakarta-Yogyakarta dan sering pula disajikan lagu-lagu pop yang diaransir ulang. Calung -konon- merupakan jarwo dosok (dua kata yang digabung menjadi satu menjadi kata baru) yang berarti carang pring wulung (pucuk bambu wulung) atau dicacah melung-melung (dipukul bersuara nyaring). P erangkat musik ini berlaras Slendro dengan nada-nada 1 (ji), 2 (ro), 3 (lu), 5 (ma), dan 6 (nem).

Ebeg

dalah bentuk tari tradisional khas Banyumas dengan Properti utama berupa ebeg atau kuda kepang. Kesenian ini menggambarkan kegagahan prajurit berkuda dengan segala atraksinya dan dibawakan oleh 8 penari pria. Biasanya dalam pertunjukkan ebeg dilengkapi dengan atraksi barongan, penthul & cepet. Dalam pertunjukkannya ebeg diiringi oleh gamelan yang lazim disebut bendhe. Dalam pertunjukkannya, ebeg dilengkapi dengan sintren (penari pria yang berdandan seperti wanita) di dalam sebuah kurungan. Ebeg masih tumbuh subur di seluruh wilayah Kabupaten banyumas.

Lengger

Yaitu jenis tarian tradisional yang tumbuh subur diwilayah se-baran budaya Banyumas. Kesenian ini umunya disajikan oleh dua orang wanita atau lebih. Pada pertengahan pertunjukkan hadir seorang penari pria yang lazim disebut badhud, Lengger disajikan diatas panggung pada malam hari atau siang hari , dan diiringi olah perangkat musik calung.

Penjamasan Jimat Kalisalak

Pencucian benda-benda keramat dari Peninggalan Sunan Amangkurat 1 dari kerajaan Mataram. Prosesi siraman jimat dilaksanakan setiap tanggal 12 & 13 bulan Maulud. Konon prosesi ini dapat dijadikan Media Ramalan hal-hal yang akan terjadi dalam tahun berikutnya yaitu dengan melihat tambah atau berkurangnya benda-benda jimat itu.

Penjaroan

enjaroan merupakan kegiatan pemasangan pagar yang terbuat dari Bambu sebagai tanda peringatan tahunan meninggalnya Syekh Kyai Mustholih yang dimakamkan disekitar Masjid Saka Tunggal. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tanggal 26 & 27 Rajab.

Hari Jadi Kabupaten Banyumas

Hari Jadi Kabupaten Banyumas yang diiringi oleh seluruh Punggawa Banyumas dengan Pakaian Tradisional dari Pendodo Kotatip Purwokerto menuju pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas yang dilaksanakan setiap tanggal 5 April.

0 komentar: